Krisis Paling Buruk Di Venezuela
PPBola.net - Krisis politik serta krisis ekonomi yang dialamai oleh negara Venezuela, membuat negara tersebut hancur porak-poranda.
Mata uang Venezuela pada saat ini merosot jauh dan akan di prediksi akan mengalami hiperinflasi pada tahun 2019 ini.
Belum lagi tentang mahalnya harga barang-barang pokok dan banyak barang-barang primer yang langka.
Salah satu yang menderita akibat krisis ini adalah seorang profesor bagian teknik komputer di Venezuela Barat.
Krisis Paling Buruk Di Venezuela
Dengan pengalaman akademik 24 tahun, Alvaro bisa dibilang seorang profesional yang seharusnya digaji tinggi.
Namun ternyata gaji Alvaro hanya sebesar 37.255 bolivar per bulan, atau Rp 160 ribu per bulan, seperti dikutip dari Euronews, 4 Maret 2019.
Sebagai perbandingan, di supermarket satu liter susu berharga 4.200 bolivar (Rp 18 ribu) atau 11 persen dari gaji bulanan-nya. Sementara itu, 1 kg susu bubuk berharga 19.995 bolivar (Rp 85 ribu), lebih dari setengah gajinya.
"(dampak) Hiperinflasi terlalu besar bagi keluarga untuk makan sendiri," kata Álvaro.
Upah minimum di Venezuela adalah 18.000 bolivar, sekitar Rp 77 ribu, yang berarti bahwa satu liter susu membuat orang Venezuela merogoh seperempat upah bulanan mereka.
Sementara itu Negara seperti Amerika Serikat dan negara-negara lain telah memberikan konvoi bantuan untuk rakyat Venezuela, tetapi truk bantuan tersebut tertahan di Kolombia karena di blokade oleh Maduro.
Maduro sendiri mengklaim bahwa konvoi bantuan untuk Venezuela itu adalah upaya untuk mempermalukan negara itu.
Pemerintah Venezuela pun berupaya untuk memberi makan rakyatnya sendiri dengan truk-truk yang membawa makanan subsidi, yang mampu untuk dibeli oleh rakyat miskin.
Truk-truk bantuan dari Maduro sendiri pun tidak cukup untuk memberikan bantuan makanan yang cukup untuk warga Venezuela yang kelaparan.
No comments:
Post a Comment