Gudang PT. Krakatau Steel |
PPBola.net - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebagai Industri baja terbesar di Indonesia tetap akan memastikan tentang proyek kluster baja di Cilegon sesuai dengan target. Walaupun kini industri baja nasional sedang dihadapkan pada beragam tantangan produk baja impor, yang dikhawatirkan akan berimbas pada penghambatan perkembangan bisnis di sektor baja.
Direktur Utama PT Krakatau Steel, Silmy Karim mengatakan jika saat ini terjadi persaingan yang sangat sengit di industri baja. Lantaran produk baja impor dijual dengan harga yang lebih murah. Jelas ini akan menurunkan Utilisasi produksi yang akan merugikan seluruh produsen baja dalam negeri.
Silmy menjelaskan jika dalam perwujudan dari klaster baja yang akan dibuatnya itu memiliki kapasitas sebesar 10 juta ton. POSCO Korea, yang merupakan perusahaan kerjasama asal negeri gingseng tersebut, mengharapkan jika proyek ini bisa cepat rampung sehingga bisa memberikan dampak untuk perekonomian.
Persaingan Antara PT Krakatau Steel Dengan Produk Impor
"Kami selaku pengembang industri baja ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang sudah mendukung kluster berkapasitas 10 juta ton, yang dilakukan secara bertahan dan ditargetkan akan selesai pada tahun 2025 mendatang." Ungkap Silmy
PT. Krakatau Steel TBK |
"Pabrik Hot Strip Mill 2 sebagai kluster 10 juta ton yang bernilai investasi sebesar USD515 juta dengan kapasitas awal 1,5 juta ton. Dengan menunggu hingga tahun 2025 untuk pembangunan pabrik-pabrik rolling mill lainnya." pungkasnya
No comments:
Post a Comment