Perang Dagang Antara AS-China Reda Dan Rupiah Kembali Keposisi Rp 14.095

Perang Dagang Antara  AS-China Reda Dan Rupiah Kembali Keposisi Rp 14.095

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.095 per dolar AS (AS) pada perdagangan pasar spot Kamis pagi 10-01-2019. Posisi ini kembali naik 30 poin atau 0,21 persen dari Rabu 09-01-2019 menjadi Rp14.125 per dolar AS.

Dengan rupiah, mayoritas mata uang Asia juga menguat. Baht Thailand naik 0,01 persen, yen Jepang 0,21 persen, ringgit Malaysia 0,25 persen, won Korea Selatan 0,35 persen, dan peso Filipina 0,35 persen. Sementara itu, dolar Singapura stagnan dan dolar Hong Kong melemah 0,01 persen.

Adapun sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai Nilai Tukar Rupiah Berbalik Arah Menguat Ke Level Rp 14.098 Per Dolar AS, ada baiknya jika anda membaca artikel kami sebelumnya, yaitu : Nilai Tukar Rupiah Berbalik Arah Menguat Ke Level Rp 14.098 Per Dolar AS

''Nilai Tukar Rupiah Berada Pada Posisi Rp 14.095 Per Dolar AS Dan Rupiah Sudah Normal Kembali Menurun Sangat Cepat''

Padahal mata uang utama negara maju beragam. Pound Inggris menguat 0,03 persen, franc Swiss 0,13 persen, dan euro Eropa 0,15 persen. Namun, beberapa dari mereka melemah, seperti dolar Kanada minus 0,1 persen, rubel Rusia minus 0,06 persen, dan dolar Australia minus 0,01 persen.

Analis CSA Research Institute Reza Priyambada memperkirakan bahwa mata uang Garuda memiliki potensi untuk menguat hari ini karena penguatan sentimen dari apresiasi renminbi China diperkirakan masih ada.

Perang Dagang Antara  AS-China Reda Dan Rupiah Kembali Keposisi Rp 14.095

"Ini sejalan dengan keluarnya hasil perjanjian perdagangan antara AS dan China," katanya, Kamis 10-01-2019.

Di sisi lain, rupiah menerima sentimen positif dari penguatan euro Eropa yang merupakan respons terhadap kelanjutan proses keluar Inggris dari zona Eropa (Britain Exit / Brexit).

Perang Dagang Antara  AS-China Reda Dan Rupiah Kembali Keposisi Rp 14.095

"Ada sinyal bahwa kekalahan Perdana Menteri Theresia May di parlemen dalam membahas Brexit telah membuat euro Eropa meningkat," katanya.
Kalo suka, share ya ^^,   

Share: