AirAsia Group Bakalan Menjual 25 Pesawat Senilai US $ 768 Juta Atau Sekitar Rp. 11,1 Triliun

AirAsia Group Bakalan Menjual 25 Pesawat Senilai US $ 768 Juta Atau Sekitar Rp. 11,1 Triliun

Maskapai penerbangan murah dari Malaysia, AirAsia Group Berhad akan menjual sekitar 25 pesawat kepada perusahaan investasi swasta dari Amerika Serikat (AS), Castlelake LP, dengan nilai US $ 768 juta atau sekitar Rp11,1 triliun.

AirAsia mengatakan Castlelake juga akan membeli empat pesawat baru yang akan dikirim ke AirAsia pada 2019. AirAsia mengatakan sebagian dari hasil penjualan akan digunakan untuk melunasi hutang.

Adapun sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai AirAsia Group Bakalan Menjual 25 Pesawat, ada baiknya jika anda membaca artikel kami sebelumnya, yaitu : Industri Perhotelan Di Pantai Barat Banten Mengalami Kerugian Hingga 10 miliar

AirAsia Group Sudah Memutuskan Akan Menjual 25 Pesawat Kepada Perusahan Investasi Swasta Dari Amerika Serikat (AS)

 Total 29 pesawat yang terdiri dari tipe Airbus A320-200ceo dan A320neo akan disewakan kembali ke AirAsia melaporkan Castlelake setuju untuk membeli sekitar 30 pesawat berbadan sempit dari AirAsia pada awal Desember.

AirAsia Group Bakalan Menjual 25 Pesawat Senilai US $ 768 Juta Atau Sekitar Rp. 11,1 Triliun

Perjanjian tersebut lebih lanjut menunjukkan keinginan kuat perusahaan investasi untuk berinvestasi di sektor penyewaan pesawat, di tengah meningkatnya permintaan untuk layanan transportasi udara murah dengan lalu lintas yang semakin padat.

Castlelake, sebuah perusahaan investasi global yang berfokus pada investasi alternatif, telah meningkatkan ekspansi dalam aset penerbangan. Pada Juni 2017, Castlelake mengumpulkan dana senilai US $ 1 miliar dari investor, termasuk perusahaan keluarga, dana kekayaan negara, dana abadi dan dana pensiun.

AirAsia Group Bakalan Menjual 25 Pesawat Senilai US $ 768 Juta Atau Sekitar Rp. 11,1 Triliun

Khusus untuk AirAsia, perjanjian pembelian pesawat menandai langkah lain untuk memonetisasi aset mereka, karena maskapai berbiaya rendah terbesar di Asia sedang mencoba mengubah dirinya menjadi perusahaan yang berfokus pada aset ringan secara digital. Maskapai ini telah menciptakan uang di tengah kehangatan sektor sewa pesawat setelah memesan ratusan pesawat Airbus SE dengan harga murah dalam beberapa tahun terakhir.

Kalo suka, share ya ^^,

Share: