Bergempur Melawan Produk Asing Dan Bagaimana Nasib Produk Lokal? |
Namun, di satu sisi, sekarang orang Indonesia semakin mengenal dan mencintai keaslian produk lokal. Mulai dari karakteristik, keunikan hingga nilai-nilai budaya luhur yang bisa diambil dari produk.
Oi dari Swara Gembira mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia saat ini sedang berada di era kebangkitan, alias kembali menyukai hal-hal yang memang identitas asli Indonesia, terutama seni dan budaya.
"Lima tahun ini kami renaissance, kami kembali ke lokalitas dan budaya. Swara Gembira memiliki aspirasi untuk menjadikan Indonesia mercusuar dunia, tidak hanya Hollywood, Korea, Jepang, dan lainnya," kata Oi di Jakarta Pusat pada Sabtu (15-12-2018).
Adapun sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai , ada baiknya jika anda membaca artikel kami sebelumnya, yaitu : Bank Indonesia (BI) Ingin Tahun Depan Top-Up Dana Di Fintech Harus Mempunyai Rekening Bank
Untuk Berbisnis Produk Lokal Sangatlah Mudah Bagimana Kita Menjalankannya Ketimbang Mengambil Produk Dari Asing
Oi menambahkan, bagaimana bisa Indonesia mencapai dan menjadi terkenal secara internasional jika tidak "mencangkul" gaya lokalnya.Tidak jauh berbeda dengan Oi, Dade Akbar dari Warteg Gourmet mengatakan bahwa anak muda sebenarnya tertarik dengan berbagai hal yang bersifat Indonesia. Oleh karena itu, ini adalah media Instagram sebagai kanvas seni untuk mengubah penampilan kesederhanaan masakan "warteg" yang tampak bergelantungan.
Bergempur Melawan Produk Asing Dan Bagaimana Nasib Produk Lokal? |
Kemudian, Nadia dari Populo Batik pun mirip. Ada kebanggaan bahwa orang Indonesia sekarang tidak hanya menjadikan batik sebagai pilihan mode untuk acara-acara tertentu, tetapi untuk pertunjukan sehari-hari.
Bergempur Melawan Produk Asing Dan Bagaimana Nasib Produk Lokal? |
Menurut Nadia, ada beberapa hal yang membuat bagaimana produk lokal ini dapat dinikmati oleh generasi millennial pada khususnya.
Bergempur Melawan Produk Asing Dan Bagaimana Nasib Produk Lokal? |
Kalo suka, share ya ^^,
No comments:
Post a Comment